Labels

Tampilkan postingan dengan label Desain dan Analisis Keamanan Jaringan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desain dan Analisis Keamanan Jaringan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Mei 2011

Desain dan Analisis Keamanan Jaringan

26 April 2011, Pertemuan ke 8

Hacker adalah seseorang yang mencoba masuk kedalam suatu jaringan secara paksa dengan tujuan mengambil keuntungan, tatpi bersifat merusak. Seseorang yang sangat senang mengeksplorasi suatu program dari suatu system untuk untuk mengetahui batas kemampuannya, dengan mengunakan cara-cara dasar yang akan digunakan oleh orang yang tidak mengerti dan mengetahui bagaimana program itu dibuat dan dengan pengetahuan minimum terhadap program.
Craker adalah seseorang yang mencoba masuk kedalam suatu jaringan secara paksa dengan tujuan mengambil keuntungan, merusak, dsb.

Langkah hacking system:
1. Foot printing
yaitu mencari rincian informasi terhadap sistem untuk dijadikan sasran, mencakup pencarian informasi dengan searching engine, who is, dan DNS zone transfer
2. Scanning
terhadap sasaran tertentu dicari pintu masuk yang paling mungkin, digunakan ping sweep dan port scan.
3. Enumeration
Telaah intersif terhadap sasaran yang mencari user account, network resources dan share dan aplikasi untuk mendapatkan mana yang proteksinya lemah.
4.Gaining Acces
Mendapatkan data lebih banyak lagi untuk mulai mencoba mengakses sasaran.
5. Escalating privilege
Bila baru mendapatkan user password ditahap sebelumnya. Ditahap ini diusahakan mendapatkan privilese admin jaringan dengan password cracking atau exploit sejenis getAdmin, schole atau ls message
6. Pilfering
7. Covering tracks
8. Creating Back Doors
9. Denial of Service

Senin, 11 April 2011

Desain dan Analisis Keamanan Jaringan

5 April 2011, Resume Pertemuan ke7

  1. Pengertian SSH (Secure Shell) dan SSL (Secure Socket Layer)
Pada awalnya SSH dikembangkan oleh Tatu Yl nen di Helsinki University of Technology. SSH memberikan alternatif yang secure terhadap remote session tradisional dan file transfer protocol seperti telnet dan relogin.Protokol SSH mendukung otentikasi terhadap remote host, yang dengan demikian meminimalkan ancaman pemalsuan identitas client lewat IP address spoofing maupun manipulasi DNS. Selain itu SSH mendukung beberapa protokol enkripsi secret key (DES,TripleDES,IDEA, dan Blowfish) untuk membantu memastikan privacy dari keseluruhan komunikasi, yang dimulai dengan username/password awal.SSH menyediakan suatu virtual private connection pada application layer, mencakup interactive logon protocol (ssh dan sshd) serta fasilitas untuk secure transfer file (scd). Setelah meng-instal SSH, sangat dianjurkan untuk mendisable telnet dan rlogin. Implementasi SSH pada linux diantaranya adalah OpenSSH.
SSH merupakan paket program yang digunakan sebagai pengganti yang aman untuk rlogin, rsh dan rcp. Ia menggunakan public-key cryptography untuk mengenkripsi komunikasi antara dua host, demikian pula untuk autentikasi pemakai. Ia dapat digunakan untuk login secara aman ke remote host atau menyalin data antar host, sementara mencegah man-in-themiddle attacks (pembajakan sesi) dan DNS spoofing atau dapat dikatakan Secure Shell adalah program yang melakukan loging terhadap komputer lain dalam jaringan, mengeksekusi perintah lewat mesin secara remote, dan memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya. SSL (Secure Socket Layer) dikembangkan oleh Netscape untuk mengamankan HTTP dan sampai sekarang masih inilah pemanfaatan utama SSL. SSL menjadi penting karena beberapa produk umum seperti Netscape Communicator, Internet Explorer, dan WS_FTP Pro, yang merupakan produk yang lazim digunakan, menggunakan SSL. Secure Sockets Layer, adalah metode enkripsi yang dikembangkan oleh Netscape untuk memberikan keamanan di Internet. Ia mendukung beberapa protokol enkripsi dan memberikan autentikasi client dan server. SSL beroperasi pada layer transpor, menciptakan saluran enkripsi yang aman untuk data, dan dapat mengenkripsi banyak tipe data. Hal ini dapat dilihat ketika mengunjungi site yang aman untuk melihat dokumen online aman dengan Communicator, dan berfungsi sebagai dasar komunikasi yang aman dengan Communicator, juga dengan enkripsi data Netscape Communication lainnya. Atau dapat dikatakan bahwa SSL merupakan Protokol berlapis. Dalam tiap lapisannya, sebuah data terdiri dari panjang, deskripsi dan isi. SSL mengambil data untuk dikirimkan, dipecahkan kedalam blok-blok yang teratur, kemudian dikompres jika perlu, menerapkan MAC, dienkripsi, dan hasilnya dikirimkan. Di tempat tujuan, data didekripsi, verifikasi, dekompres, dan disusun kembali. Hasilnya dikirimkan ke klien di atasnya.
2. Kegunaan SSH dan SSL
SSL dirancang untuk mengamankan sesi web, sedangkan SSH dirancang untuk menggantikan protokol telnet dan FTP. Keduanya mempunyai banyak fitur lain, tetapi tujuan utamanya memang untuk mengamankan komunikasi melalui internet.
SSL telah digunakan untuk mengamankan protokol-protokol yang insecure menjadi secure. SSL menjadi perantara antara pemakai dengan protokol HTTP dan menampilkan HTTPS kepada pemakai. Hal yang sama dapat dilakukan pula terhadap protokol-protokol insecure lain seperti POP3, SMTP, IMAP dan apasaja yang merupakan aplikasi TCP.
Adapun SSH merupakan produk serbaguna yang dirancang untuk melakukan banyak hal, yang kebanyakan berupa penciptaan tunnel antar host. Beberapa implementasi SSH tergantung pada SSL libraris karena SSH dan SSL menggunakan banyak menggunakan algoritma enkripsi yang sama (misalnya TripleDES(Pengembangan dari DES oleh IBM). ), Algoritma enkripsi lain yang didukung oleh SSH di antaranya BlowFish (BRUCE SCHNEIER), IDEA (The International Data Encryption Algorithm), dan RSA (The Rivest-Shamir-Adelman).
Dengan berbagai metode enkripsi yang didukung oleh SSH, Algoritma yang digunakan dapat diganti secara cepat jika salah satu algoritma yang diterapkan mengalami gangguan. SSH tidak berdasarkan SSL seperti halnya HTTPS berdasarkan SSL. SSH mempunyai jauh lebih banyak kelebihan daripada SSL, dan keduanya tidak berhubungan satu sama lain.
Keduanya merupakan dua protokol yang berbeda, namun dalam mencapai tujuan-tujuannya mungkin saling tumpang tindih. SSL tidak memberi apa-apa kecuali handshake dan enkripsi. Diperlukan aplikasi untuk membuat SSL menjalankan tugasnya. SSH sebaliknya menjalankan menjalankan sendiri banyak hal. Dua hal penting SSH adalah console login (menggantikan telnet) dan secure filetransfer (menggantikan FTP), tetapi dengan SSH anda juga memperoleh kemampuan membentuk source tunnel untuk melewatkan HTTP,FTP,POP3, dan apapun lainnya melalui SSH tunel.
Tanpa adanya traffic dari suatu aplikasi, SSL tidak melakukan apa-apa, tetapi SSH sudah membentuk encrypted tunel antara dua host yang memungkinkan untuk melakukan login shell, file transfer, dan lain sebagainya. HTTPS menggunakan SSL untuk menjalankan HTTP yang secure dan HTTPS itu dapat dilewatkan melalui tunel yang dibentuk oleh SSH.
3. Cara Kerja SSH dan SSL
Cara Kerja SSH
Misalkan suatu client mencoba mengakses suatu linux server melalui SSH. SH daemon yang berjalan baik pada linux server maupun SSH client telah mempunyai pasangan public/private key yang masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya. Langkah-langkah
koneksinya adalah sebagai berikut :
Langkah 1
Client bind pada local port nomor besar dan melakukan koneksi ke port 22 pada server.
Lankah 2
Client dan server setuju untuk menggunakan sesi SSH tertentu. Hal ini penting karena SSH v.1 dan v.2 tidak kompatibel.
Langkah 3
Client meminta public key dan host key milik server.
Langkah 4
Client dan server menyetujui algoritma enkripsi yang akan dipakai (misalnya TripleDES atau IDEA).
Langkah 5
Client membentuk suatu session key yang didapat dari client dan mengenkripsinya menggunakan public key milik server.
Langkah 6
Server men-decrypt session ky yang didapat dari client, meng-re-encrypt-nya dengan public key milik client, dan mengirimkannya kembali ke client untuk verivikasi.
Langkah 7
Pemakai mengotentikasi dirinya ke server di dalam aliran data terenkripsi dalam session key tersebut.
Sampai disini koneksi telah terbentuk, dan client dapat selanjutnya bekerja secara interaktif pada server atau mentransfer file ke atau dari server. Langkah ketujuh diatas dapat dilaksanakan dengan berbagai cara (username/password, kerberos, RSA dan lain-lain)

Cara Kerja SSL
Cara kerja SSL dapat kita lihat dengan tahapan – tahapan :
Langkah 1
Client membentuk koneksi awal ke server dan meminta koneksi SSL.
Langkah 2
Bila server yang dihubungi telah dikonfigurasi dengan benar, maka server ini akan mengirimkan client public key miliknya.
Langkah 3
Client membandingkan sertifikat dari server ke basisdata trusted authorities. Bila sertifikat ini terdaftar di situ, artinya client mempercayai (trust) server itu dan akan maju kelangkah 4. Bila sertifikat itu terdaftar, maka pemakai harus menambahkan sertifikat ini ke trusted database sebelum maju ke langkah 4.
Langkah 4
Client menggunakan Public Key yang didapatnya untuk men-enkrip sesi dan mengirimkan session key ke server. Bila server meminta sertifikat client di langkah2, maka clent harus mengirimkannya sekarang.
Langkah5
Bila server di-setup untuk menerima sertifikat, maka server akan membandingkan sertifikat yang diterimanya dengan basisdata trusted authorities dan akan menerima atau menolak koneksi yang diminta. Bila kondisi ditolak, suatu pesan kegagalan akan dikirimkan ke client. Bila koneksi diterima, atau bila server tidak di-setup untuk menerima sertifikat, maka server akan men-decode session key yang didapat dari client dengan privete key milik server dan mengirimkan pesan berhasil ke client yang dengan demikian membuka suatu secure data chanel.
4. Implementasi SSH dan SSL
Implementasi SSH terlihat dalam produk-produk berikut :
FreeSSH
OpenSSH (Unix, Windows)
LSH (unix)
PuTTY (Windows)
Okhapkin s port of SSH1(windows)
MacSSH (Macintosh)
TeraTerm (windows)
MindTerm (Inix, Windows)
NitfyTelnet 1.1 SSH (Machintosh)
Commercial SSH
SSH communication Security (unix, windows)
F-Secure SSH (unix,Windows)
Secure CRT, SecureFX (windows)
Vshell (Windows)
Implementasi SSL
Terdapat dua implementasi SSL: SSLeay dan OpenSSL. Microsoft menerapkan versi SSH-nya sendiri yang dikenal sebagai TSL atau Transport Layer Security (disebut juga sebagai SSL v.3.1), namun tidak mendapat banyak dukungan diluar produk-produk Microsoft sendiri.

Desain dan Analisis Keamanan Jaringan

22 Maret 2011, Resume Pertemuan ke6

KRIPTOGRAFI ASIMETRIS
  1. Pendahuluan
Pada pertengahan tahun 70-an Whitfield Diffie dan Martin Hellman menemukan teknik enkripsi asimetris yang merevolusi dunia kriptografi.
Pada sistem kriptografi kunci-publik, kunci kriptografi dibuat sepasang, satu kunci untuk enkripsi dan satu kunci untuk dekripsi (Gambar 1);
  • Kunci untuk enkripsi diumumkan kepada publik – oleh karena itu tidak rahasia – sehingga dinamakan kunci public (public-key), disimbolkan dengan e.
  • Kunci untuk dekripsi bersifat rahasia – sehingga dinamakan kunci privat (private key), disimbolkan dengan d.
  • Karena ada kunci enkripsi ¹ kunci dekripsi, maka system kriptografi kunci-publik kadang-kadang disebut juga system kriptografi asimetri.
Sistem kriptografi kunci-publik didasarkan pada fakta:
    1. Komputasi untuk enkripsi/dekripsi pesan mudah dilakukan.
    2. Secara komputasi hampir tidak mungkin (infeasible) menurunkan kunci privat, d, bila diketahui kunci publik, e, pasangannya.
2. Kriptografi Asimetris
Algoritma asimetris (asymmetric algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan tidak sama dengan kunci dekripsi. Pada algoritma ini menggunakan dua kunci yakni kunci publik (public key) dan kunci privat (private key). Kunci publik disebarkan secara umum sedangkan kunci privat disimpan secara rahasia oleh si pengguna. Walau kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar mengetahui kunci privat yang digunakan.
Gambar 2. Diagram proses enkripsi dan dekripsi algoritma asimetris
Pada umumnya kunci publik (public key) digunakan sebagai kunci enkripsi sementara kunci privat (private key) digunakan sebagai kunci dekripsi.
Kunci Simetris vs Kunci Asimetris
Secara konsep perbedaan kunci simetris dan asimetris dapat terlihat pada gambar berikut:
Konsep Kriptografi Kunci-Publik (Kriptografi asymmetric)
Konsep kriptografi kunci-publik sederhana dan elegan, tetapi mempunyai konsekuensi penggunaan yang hebat.
  • Misalkan E adalah fungsi enkripsi dan D adalah fungsi dekripsi. Misalkan (e, d) adalah pasangan kunci untuk enkripsi dan dekripsi sedemikian sehingga:
Ed(m) = c dan Dd(c) = m
untuk suatu plainteks m dan cipherteks c.
  • Kedua persamaan ini menyiratkan bahwa dengan mengetahui e dan c, maka secara komputasi hampir tidak mungkin menemukan m. Asumsi lainnya, dengan mengetahui e, secara komputasi hampir tidak mungkin menurunkan d.
  • Ee digambarkan sebagai fungsi pintu-kolong (trapdoor) satuarah dengan d adalah informasi trapdoor yang diperlukan untuk menghitung fungsi inversinya, D, yang dalam hal ini membuat proses dekripsi dapat dilakukan.
Konsep di atas menjadi penting bila kriptografi kunci-publik digunakan untuk mengamankan pertukaran pesan dari dua entitas yang berkomunikasi. Contoh:
Misalkan Alice berkomunikasi dengan Bob. Bob memilih pasangan kunci (e, d). Bob mengirimkan kunci enkripsi e (kunci publik) kepada Alice melalui sembarang saluran tetapi tetap menjaga kerahasiaan kunci dekripsinya, d (kunci privat).
Kemudian, Alice ingin mengirim pesan m kepada Bob. Alice mengenkripsikan pesan m dengan menggunakan kunci public Bob, untuk mendapatkan c = Ee(m), lalu mengirimkan c melalui saluran komunikasi (yang tidak perlu aman). Bob mendekripsi cipherteks c dengan menggunakan kunci privatnya untuk memperoleh m = Dd(c).
Gambar 5. Enkripsi/dekripsi dengan kriptorafi kunci-publik.
Sistem kriptografi kunci-publik juga cocok untuk kelompok pengguna di lingkungan jaringan komputer (LAN/WAN). Setiap pengguna jaringan mempunyai pasangan kunci public dan kunci privat yang bersuaian. Kunci publik, karena tidak rahasia, biasanya disimpan di dalam basisdata kunci yang dapat diakses oleh pengguna lain. Jika ada pengguna yang hendak berkirim pesan ke pengguna lainnya, maka ia ia perlu mengetahui kunci publik penerima pesan melalui basisdata kunci ini lalu menggunakannya untuk mengenkripsi pesan. Hanya penerima pesan yang berhak yang dapat mendekripsi pesan karena ia mempunyai kunci privat.
Dengan sistem kriptografi kunci-publik, tidak diperlukan pengiriman kunci privat melalui saluran komunikasi khusus sebagaimana pada sistem kriptografi simetri.
Meskipun kunci publik diumumkan ke setiap orang di dalam kelompok, namun kunci publik perlu dilindungi agar otentikasinya terjamin (misalnya tidak diubah oleh orang lain).
Kelebihan dan kekurangan Kriptografi asimetris
Kelebihan :
  1. Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat lebih baik
  2. Masalah manajemen kunci yang lebih baik karena jumlah kunci yang lebih sedikit.
  3. Hanya kunci privat yang perlu dijaga kerahasiaannya oleh setiap entitas yang berkomuniaksi (tetapi, otentikasi kunci publik tetap harus terjamin). Tidak ada kebutuhan mengirim kunci kunci privat sebagaimana pada system simetri.
  4. Pasangan kunci publik/kunci privat tidak perlu diubah, bahkan dalam periode waktu yang panjang.
  5. Dapat digunakan untuk mengamankan pengiriman kunci simetri.
  6. Beberapa algoritma kunci-publik dapat digunakan untuk memberi tanda tangan digital pada pesan (akan dijelaskan pada materi kuliah selanjutnya)
Kelemahan :
  1. Enkripsi dan dekripsi data umumnya lebih lambat daripada sistem simetri, karena enkripsi dan dekripsi menggunakan bilangan yang besar dan melibatkan operasi perpangkatan yang besar.
  2. Ukuran cipherteks lebih besar daripada plainteks (bisa dua sampai empat kali ukuran plainteks).
  3. Ukuran kunci relatif lebih besar daripada ukuran kunci simetri.
  4. Karena kunci publik diketahui secara luas dan dapat digunakan setiap orang, maka cipherteks tidak memberikan informasi mengenai otentikasi pengirim.
  5. Tidak ada algoritma kunci-publik yang terbukti aman (sama seperti block cipher). Kebanyakan aalgoriam mendasakan keamanannya pada sulitnya memecahkan persoalan-persoalan aritmetik (pemfaktoran, logaritmik, dsb) yang menjadi dasar pembangkitan kunci.
Aplikasi Kriptografi Kunci-Publik
Aplikasi kriptogafi kunci-publik dapat dibagi menjadi 3 kategori:
1. Enkripsi/dekripsi
Seperti pada algoritma kriptografi simetri, algoritma kunci-publik dapat digunakan untuk menjaga kerahasiaan pesan (provide confidentiality/secrecy). Contoh algoritma: RSA, Knapsack, Rabin, ElGamal
2. Digital signatures
Algoritma kriptografi kunci-publik dapat digunakan untuk membuktikan otentikasi pesan maupun otentikasi pengirim (provide authentication) Contoh algoritma: RSA, DSA, ElGamal, GOST
3. Pertukaran kunci (key exchange)
Algoritma kriptografi kunci-publik dapat digunakan untuk pengiriman kunci simetri (session keys) Contoh algoritma: RSA, Diffie-Hellman
Beberapa algoritma kriptografi kunci-publik cocok digunakan untuk ketiga macam kategori aplikasi (misalnya RSA), beberapa algoritma hanya ditujukan untuk aplikasi spesifik (misalya DSA untuk digital signature).
  • DSA untuk digital signature
Tandatangan digital seperti halnya tandatangan biasa digunakan untuk membuktikan keaslian dari suatu dokumen yang dikirimkan. Kunci privat digunakan untuk menandatangani, sedangkan kunci publik digunakan untuk membuktikan keaslian tandatangan itu.
Untuk lebih memudahkan pengertian tandatangan digital dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Untuk menandai pesannya, si Pengirim menyandi pesan tersebut dengan kunci privat-nya. Setiap orang yang memiliki pasangan kunci publik-nya dapat membuka pesan tersandi itu dan mengetahui dengan pasti si Pengirim adalah orang yang tepat. Cara ini tidak melindungi kerahasiaan datanya, mengingat setiap orang dapat saja memiliki pasangan kunci publik dari si Pengirim. Tujuan dari tandatangan digital hanyalah membuktikan bahwa pesan tersebut memang dari si Pengirim.
Sifat yang diinginkan dari tanda tangan digital diantaranya adalah:
  1. Tanda tangan itu asli (otentik), tidak mudah ditulis/ditiru oleh orang lain. Pesan dan tanda tangan pesan tersebut juga dapat menjadi barang bukti, sehingga penandatangan tak bisa menyangkal bahwa dulu ia tidak pernah menandatanganinya.
  2. Tanda tangan itu hanya sah untuk dokumen (pesan) itu saja. Tanda tangan itu tidak bisa dipindahkan dari suatu dokumen ke dokumen lainnya. Ini juga berarti bahwa jika dokumen itu diubah, maka tanda tangan digital dari pesan tersebut tidak lagi sah.
  3. Tanda tangan itu dapat diperiksa dengan mudah.
  4. Tanda tangan itu dapat diperiksa oleh pihak-pihak yang belum pernah bertemu dengan penandatangan.
  5. Tanda tangan itu juga sah untuk kopi dari dokumen yang sama persis.
Meskipun ada banyak skenario, ada baiknya kita perhatikan salah satu skenario yang cukup umum dalam penggunaan tanda tangan digital. Tanda tangan digital memanfaatkan fungsi hash satu arah untuk menjamin bahwa tanda tangan itu hanya berlaku untuk dokumen yang bersangkutan saja. Bukan dokumen tersebut secara keseluruhan yang ditandatangani, namun biasanya yang ditandatangani adalah sidik jari dari dokumen itu beserta timestamp-nya dengan menggunakan kunci privat. Timestamp berguna untuk menentukan waktu pengesahan dokumen.
  • Metoda RSA ( Rivest, Shamir, Adleman )
RSA adalah kriptografi kunci public ( public key ) yang dapat dipergunakan untuk melakukan proses enkripsi dan juga otentikasi ( dengan digital signature ).
Proses enkripsi menggunakan metoda RSA ini adalah dengan cara mengkodekan karakter ke bentuk numeric, misalnya A diganti menjadi 1, B diganti menjadi 2, C diganti menjadi 3 dan seterusnya.
Kekuatan atau keamanan algoritma ini terletak pada kesulitan untuk menfaktorkan bilangan hasil perkalian dari dua buah bilangan prima yang bernilai besar.
Metoda RSA ini dibuat pada tahun 1978 di MIT ( Massachusets Institute of technology ) oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman. Metoda RSA ini telah diterima secara luas oleh produk-produk komunikasi data komersial sebagai pendukung keamanan data.

Algoritma RSA
Kunci Publik:
– n = p*q,  p & q bil. Prima besar dan dirahasiakan
– e relatif prima terhadap F(n)=(p-1).(q-1)
• Kunci Rahasia:
–  d*e=1 mod F(n)àd*e mod F(n)=1
• Enkripsi:
– C = m^(e) mod n
• Dekripsi:
– M = C^(d) mod n
Contoh RSA:
  • Kunci Publik:
– Pilih bil. prima p = 7 dan q = 11, n = 7.11 =77
– F(n)=(p-1).(q-1)=6.10= 60 artinya
F(n)={1,2,3,4,6,8,..,76}={x|gcd(x, n)=1}
– Pilih e dalam {x|gcd(x, 60)=1}, misalnya e=17
– Hapus p dan q dan Kunci Publik n=77, e=17
  • Kunci Rahasia:
– d = e-1 mod F(n), d *e = 1 mod 60, d =53
– 53 * 17 mod 60 = 901 mod 60 = 1 mod 60
  • c = “PESAN”, m = 16 5 19 1 14
  • Enkripsi: C = m ^(e) mod n
– C1 = 16^(17) mod 77 = 25
– C2 = 5^(17) mod 77 = 3
– C3 = 19^(17) mod 77 = 24
– C4 = 11^(7) mod 77 = 1
– C5 = 14^(17) mod 77 = 42
  • C= 25 03 24 01 42, C = “YCXAp”
  • Dekripsi: M = C^(d) mod n
– M1 = 25^(53) mod 77 = 16
– M2 = 3^(53) mod 77 = 5
– M3 = 24^(53) mod 77 = 19
– M4 = 1^(53) mod 77 = 1
– M5 = 42^(53) mod 77 = 14

Senin, 28 Maret 2011

Desain dan Analisis Keamanan Jaringan

22 Maret 2011, Resume Pertemuan ke5
Simetris Kriptografi

Algoritma enkripsi dan deskripsi bias merupakan algoritma yang sudah umum diketahui, namun kunci yang dipakai harus terjaga kerahasiaanya, dan hanya diketahui oleh pihak pengirim dan penerima saja. Kunci ini disebut sebagai private key. Sebelum berkomunikasi kedua pihak harus bersepakat lebih dahulu tentang kunci yang dipergunakan. Pendistribusian kunci dari satu pihak ke pihak lainnya memerlukan suatu kanal tersendiri yang terjagaan kerahasiaannya.
Kelebihan :
  1. Waktu proses untuk enkripsi dan dekripsi relatif cepat, hal ini disebabkan karena efisiensi yang terjadi pada pembangkit kunci.
  2. Karena cepatnya proses enkripsi dan dekripsi, maka algoritma ini dapat digunakan pada sistem secara real-time seperti saluran telepon digital.
Kekurangan :
  1. Untuk tiap pasang pengguna dibutuhkan sebuah kunci yang berbeda, sedangkan sangat sulit untuk menyimpan dan mengingat kunci yang banyak secara aman, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam hal manajemen kunci.
  2. Perlu adanya kesepakatan untuk jalur yang khusus untuk kunci, hal ini akan menimbulkan masalah yang baru karena tidak mudah u menentukan jalur yang aman untuk kunci, masalah ini sering disebut dengan “Key Distribution Problem”.
  3. Apabila kunci sampai hilang atau dapat ditebak maka kriptosistem ini tidak aman lagi.
Contoh skema enkripsi kunci simetrik adalah :
  1. DES (Data Encyption Standard)
  2. Rijndael
  3. Blowfish
  4. IDEA
  5. GOST
  6. Serpent
  7. RC2, RC4, Rc5, dll

Minggu, 20 Maret 2011

Desain dan Analisia Keamanan Jaringan

1 Maret 2011,Resume Pertemuan ke2
Komponen jaringan Komputer

Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
1. Komponen Hardware
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan topologi jaringan.
2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.

A. Perangkat jaringan
1. Repeater
Berfungsi untuk menerima sinyal kemudian meneruskan kembali sinyal yang diterima dengan kekuatan yang sama. Dengan adanya repeter, sinyal dari suatu komputer dapat komputer lain yang letaknya berjauhan.
2. Hub
Fungsinya sama dengan repeater hanya hub terdiri dari beberapa port, sehingga hub disebut juga multiport repeter. Repeater dan hub bekerja di physical layer sehingga tidak mempunyai pengetahuan mengenai alamat yang dituju. Meskipun hub memiliki beberapa port tetapi tetap menggunaka metode broadcast dalam mengirimkan sinyal, sehingga bila salah satu port sibuk maka port yang lain harus menunggu jika ingin mengirimkan sinyal.
3. Bridge
Berfungsi seperti repeater atau hub tetapi lebih pintar karena bekerja pada lapisan data link sehingga mempunyai kemampuan untuk menggunakan MAC address dalam proses pengiriman frame ke alamat yang dituju.

4. Switch
Fungsinya sama dengan bridge hanya switch terdiri dari beberapa port sehingga switch disebut multiport bridge. Dengan kemampuannya tersebut jika salah satu port pada switch sibuk maka port-port lain masih tetap dapat berfungsi. Tetapi bridge dan switch tidak dapat meneruskan paket IP yang ditujukan komputer lain yang secara logic berbeda jaringan.

Desain dan Analisia Keamanan Jaringan

22 Februari 2011, Resume Pertemuan ke1

Pengertian analisis adalah sebuah kegiatan sebelum mendesain sebuah perangkat.
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Produktifitas dan efisiensi merupakan bentuk keuntungan yang kita dapat dari jaringan komputer. Sebagai misal dengan adanya jaringan komputer memungkinkan pemakaian printer secara bersama-sama, memungkinkan pengkopian file antar PC dsb.

Perangkat Jaringan
Supaya beberapa komputer saling terhubung, maka diperlukan perangkat yang menghubungkan 2 komputer atau lebih. Perangkat – perangkat tersebut adalah sbb :
   1. PC (Personal Computer)
   2. Network Interface Card (NIC)
   3. Media (Kabel dan Non Kabel atau waireless)
   4. Konsentrator (Hub/Switch)

Ada beberapa jenis kabel untuk jaringan :

1. UTP (Unshielded twisted pair)

Kabel paling murah berbentuk mirip kabel telepon.   Ada tiga jenis koneksi pada kabel UTP yaitu :

    * Cross : biasa dipakai untuk menghubungkan secara langsung 2 komputer (Peer To Peer)
    * Straight : digunakan untuk koneksi 2 buah komputer atau lebih dengan memakai sambungan hub/switch. 
    * Rollover : Digunakan untuk management peralatan jaringan memakai komputer yang ada.


2. Koaksial
Mirip dengan kabel televisi, dulu banyak digunakan, tapi sekarang jarang sekali digunakan.

3. Fiber Optik
Kabel termahal, tapi mendukung kecepatan transfer terbagus.Dalam memilih kabel disesuaikan dengan jenis NIC dan bentuk jaringan yang akan kita bentuk. Untuk UTP, konektornya dikenal dengan nama RJ45.

Desain dan Analisia Keamanan Jaringan

8 Maret 2011, Resume pertemuan ke3

Enkripsi adalah proses penyandia sedangkan deskripsi adalah proses membuka penyandian.

Penyandian/kriptografi
Kriptografi memiliki sejarah yang panjang, dalam bagian ini kita akan membahas secara singkat masalah penting tentang kriptografi. Ada beberapa istilah – istilah yang digunakan dalam kriptografi :

    * Plaintext : Pesan yang harus dienkripsi, ditransformasikan oleh suatu kunci
    * Ciphertext :Output pesan yang telah dienkripsi
    * Criptanalysis :Seni memecahkan sandi
    * Criptography :Seni membuat atau memasang sandi
    * Cryptology :Seni membuat atau memechakan sandi secara kolektif

Berdasarkan historisnya, metoda enkripsi dibagi menjadi dua bagian :

CHIPER SUBTITUSI
Pada suatu cipher substitusi masing – masing huruf atau kelompok akan digantikan dengan huruf atau kelompok huruf lainnya untuk disamarkan.
Salah satu cipher paling tua dikenal dengan sebutan Cipher Caesar yang dikaitkan dengan Julius Caesar, dalam Cipher ini plaintext diberikan dalam huruf kecil sedangkan Ciphertext diberikan dalam huruf besar.
Penyempurnaan berikutnya adalah dengan menizinkan penggunaan symbol didalam plaintext misalnya :
Plaintext : abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
Ciphertext : QWERTYUIOPASDFGHJKLZXCVBNM
System umum ini biasa disebut Substitusi Monoalphabetis, yang berkaitan dengan alphabet
Dengan kunci diatas maka plaintext “attack” akan ditransformasikan kedalam ciphertext menjadi “QZZQEA”

CHIPER TRANSPOSISI
Chiper Substitusi menjaga urutan symbol Plain Text namun menyembunyikan hal itu. Sebaliknya dengan chiper Transposisi mengurutkan kembali huruf namun tidak menyembunyikannya. Gambar dibawah ini menjelaskan chiper transposisi yang umum yaitu kolom. Chiper dikunci oleh suatu kata atau frasa yang tidak memiliki huruf yang sama. Dalam contoh dibawah ini kuncinya adalah “MEGABUCK”.

Penggunaan kunci ditujukan untuk memberi nomor pada kolom, kolom 1 terletak pada kunci yang terdekat dengan awal alfabet, dst

Plain Text ditulis secara horisontal dalam baris, chiper dibaca berdasarkan kolom yang diawali dengan kolom yang mempunyai huruf terkecil.
M E G A B U C K
7 4 5 1 2 8 3 6
p l e a s E t r
a n s f e R o n
e m i l l I o n
d o l l a R s t
o m y s w I s s
b a n k a C c o
u n t s i X t w
o t w o a B c d

Sehingga didapatkan

- Plain text dari cipher tersebut adalah :
Pleasetransferonemilliondollarstomyswissbankaccountssixtwotwo
- dengan Chiper Text :
AFLLS KSOSELAWA IATOOS SCTCLNM OMANT ESILYNTW RNNT SOWDPAEDO BUOE RIRI CXB

Desain dan Analisia Keamanan Jaringan

15 Maret 2011, Resume Pertemuan ke4


Dalam kriptografi , sandi substitusi adalah metode enkripsi dimana unit plaintext digantikan dengan ciphertext menurut sistem yang teratur, yang “unit” mungkin huruf tunggal (yang paling umum), pasang surat, kembar tiga surat, campuran di atas, dan sebagainya. Penerima deciphers teks dengan melakukan substitusi terbalik.
cipher substitusi dapat dibandingkan dengan cipher transposisi.Dalam cipher transposisi, unit plaintext adalah ulang dalam berbeda dan biasanya cukup order yang kompleks, tapi unit sendiri tidak berubah. Sebaliknya, dalam cipher substitusi, unit plaintext dipertahankan dalam urutan yang sama dalam ciphertext, namun unit sendiri diubah.
Ada beberapa jenis cipher substitusi. Jika cipher beroperasi pada huruf tunggal, hal ini disebut sebagai cipher substitusi sederhana, sebuah cipher yang beroperasi pada kelompok yang lebih besar surat disebut polygraphic. Sebuah cipher monoalphabetic menggunakan substitusi tetap selama seluruh pesan, sedangkan cipher polyalphabetic menggunakan sejumlah substitusi pada waktu yang berbeda dalam pesan, di mana unit dari plaintext dipetakan ke salah satu dari beberapa kemungkinan di ciphertext dan sebaliknya.